aulia_cat
 

wew, kiamat ga jadi katanya, hanya Tuhan yang tahu.
        Pemicu Kiamat 2012 Berkurang SatuBintang ukuran raksasa, Betelgeuse, tidak jadi meledak tahun itu.Gambar supernova suatu galaksi dari pantauan telekop NASA (AP Photo / NASA)Isu tentang kiamat di tahun 2012 masih menjadi topik hangat. Tidak sedikit kelompok yang mengisyaratkan bahwa kiamat benar-benar akan terjadi tahun depan, mulai dari Suku Maya sampai ilmuwan modern.
        Segelintir ilmuwan modern mengatakan bahwa kiamat 2012 nanti sedikit banyak dipengaruhi oleh ledakan sebuah bintang berukuran raksasa bernama Betelgeuse. Dan, informasi ini sempat santer terdengar, terutama di kalangan ilmuwan astronomi.
Betelgeuse adalah bintang raksasa yang sekarat. Jika dilihat kondisinya, ia telah mencapai baris akhir usianya dan saat ini sedang bergejolak menciptakan gelembung gas raksasa untuk yang kemudian meledak menjadi supernova satu waktu.
        Ukuran Betelgeuse sangat besar dan luar biasa megah, sebab itu ketika ia menjadi supernova diperkirakan akan memporakporandakan galaksi di sekitarnya. Untungnya, drama ini terjadi 640 tahun cahaya di konstelasi Orion. Menurut perhitungan ilmuwan, ledakan supernova tersebut tidak berdampak terlalu besar bagi tata surya.
       Betelgeuse adalah selebriti di antara bintang-bintang yang tertangkap oleh lensa para astronom. Layaknya selebriti, ia selalu menjadi bahan pembicaraan kapan saja, karena alasan apa pun, hingga hari ini ia membuat gelombang pesan baru di Twitter yang rata-rata berisi: "Betelgeuse akan meledak! Segera! Mungkin sekitar 2012!"
      Sampai akhirnya, muncul sebuah artikel di kantor berita Australian News.com.au. Di tengah-tengah membacanya, Anda akan pikir jurnalis tersebut berhasil membuat artikel terheboh di dekade ini. "NEWS FLASH: Ledakan Betelgeuse akan menjadi peristiwa penting paling sensasional. Ia selalu dibicarakan di tabloid-tabloid beberapa tahun terakhir." Namun, isu itu semakin pudar sejak muncul penelitian yang mengatakan massa bintang itu menyusut. Tapi, seperti temuan yang ditunjukkan para astronom, susut tersebut bisa menjadi bagian dari siklus alami atau masuk ke fase tidak simetris. Kita tunggu saja waktunya.
      Black Hole Terbesar, 6,6 Miliar Kali MatahariLubang hitam ini berukuran cukup besar untuk menelan seluruh sistem tata surya kita.Lubang hitam di galaksi M87 berukuran 6,6 miliar kali Matahari (tgdaily.com)Astronom berhasil melakukan pengukuran terhadap lubang hitam (black hole) terbesar di sistem tata surya tetangga. Diperkirakan, black hole tersebut memiliki bobot yang sama dengan 6,6 miliar bobot matahari.
        Melihat ukurannya yang raksasa, lubang hitam yang berada di M87, galaksi berbentuk elips itu bisa menjadi black hole pertama yang bisa ditangkap secara langsung oleh teleskop, bukan ditemukan berdasarkan bukti-bukti yang didapat.
       Karl Gebhardt, astronom dari University of Texas, Amerika Serikat yang memimpin tim peneliti menggunakan teleskop Gemini North berukuran diameter 8 meter yang ada di Hawaii. Mereka mengamati pergerakan bintang-bintang di sekitar lubang hitam itu. Untuk mendapatkan massa lubang hitam secara konklusif, Gebhardt dan timnya perlu memperhitungkan seluruh komponen di galaksi. Termasuk halo gelap – sebuah kawasan yang mengelilingi galaksi yang dipenuhi dengan partikel gelap – lubang hitam dan bintang-bintang.
       Gebhardt menggunakan fasilitas Near-Infrared Field Spectograph di teleskop Gemini untuk mengukur kecepatan bintang-bintang saat mereka mengorbit lubang hitam. Optik adaptif kemudian digunakan untuk mengganti secara real time setiap perpindahan di atmosfir yang bisa mengaburkan detail yang dapat ditangkap oleh teleskop di Bumi.
Hasilnya, tim berhasil melacak bintang-bintang pada pusat galaksi M87 dengan akurasi 10 kali lebih baik dibanding sebelumnya.
“Temuan ini hanya bisa dimungkinkan dengan mengombinasikan kelebihan ukuran teleskop dan resolusi spasial pada level yang umumnya hanya diperkenankan untuk digunakan pada fasilitas luar angkasa,” kata Gebhardt, seperti dikutip dari TGDaily, 18 Januari 2011.
Penemuan tersebut juga membuka peluang dimungkinkannya manusia melihat lubang hitam. “Saat ini belum ada bukti langsung bahwa lubang hitam benar-benar ada,” kata Gebhardt. “Saat ini lubang hitam baru bisa disimpulkan,” ucapnya.
Menurut Gebhardt, lubang hitam di M87 sangat raksasa sehingga astronom di masa depan bisa mendeteksi ‘event horizon’ atau sisi terluar, di mana tidak ada apapun yang bisa menghindar darinya. Diperkirakan, event horizon milik lubang hitam M87 berukuran tiga kali lebih besar dibanding orbit planet Pluto. Ukuran ini cukup besar untuk menelan seluruh sistem tata surya kita.
Meski teknologi untuk melihat secara langsung lubang hitam, Gebhardt menyebutkan, di masa depan, astronom juga bisa menggunakan jaringan teleskop sub milimeter di seluruh dunia untuk mencari bayangan dari event horizon pada piringan gas yang mengelilingi lubang hitam M87.